Meta deskripsi:
Lewat inovasi penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) oleh mahasiswa Telkom University, menanam tanaman hidroponik jadi terasa sangat mudah, lho!
Hidroponik menjadi teknik bertanam yang kreatif dan jadi solusi tepat untuk mencapai kemandirian pangan masyarakat perkotaan. Terlebih lagi, tanaman hidroponik tidak memerlukan lahan luas. Anda bisa memanfaatkan pekarangan depan rumah sebagai lokasi untuk penanaman tanaman hidroponic. Menariknya lagi, ada kreasi inovatif dari mahasiswa Jurusan Teknik Telekomunikasi Telkom University yang membuat aktivitas bertanam hidroponik kian menarik.
Inovasi tersebut adalah dengan pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan kemudahan serta kenyamanan dalam menanam tanaman hidroponik. Sistem hidroponik canggih tersebut adalah kreasi Tim Hidroverti yang beranggotakan tiga mahasiswa teknik telekomunikasi, yakni Kristian Noprianto, M. Fajar Nugroho, dan Petter Andersen Tarigan Tua dengan bantuan dari dosen pembimbing Bapak Rohmat Tullah, S.T., M.T.
Skema Hidroponik Vertikal Inovatif Mahasiswa Teknik Telekomunikasi Telkom University
Ketua Tim Hidroverti, Kristian Noprianto, mengatakan kalau inovasi yang dilakukan oleh timnya adalah pembuatan sistem hidroponik inovatif yang disebut hidroponik vertikultur berteknologi IoT. Skema ini berbeda dengan teknik hidroponik vertikultur konvensional yang sekadar menggunakan pipa hidroponik vertikal. Sebagai tambahan, Tim Hidroverti menyematkan teknologi IoT untuk pemberian fitur tambahan.
Ide awal pembuatan sistem hidroponik vertikultur canggih berteknologi IoT didapatkan oleh Kristian dan tim saat melihat fenomena selama pandemi COVID-19. Saat pandemi, banyak masyarakat berinisiatif untuk melakukan penanaman tanaman hidroponik dengan tujuan mencapai kemandirian pangan. Teknik hidroponik vertikultur sangat tepat bagi Anda yang mempunyai lahan sangat terbatas.
Pemasangan pipa secara vertikal mampu menghemat penggunaan lahan, terutama dibandingkan pemakaian skema pipa horizontal. Dengan begitu, Anda bisa melakukan penanaman tanaman dalam jumlah yang lebih banyak. Alhasil, tujuan untuk mencapai kemandirian pangan bisa Anda peroleh tanpa harus memiliki lahan dengan ukuran luas.
Lebih lanjut, penggunaan teknologi IoT oleh para mahasiswa telekomunikasi terbaik di Indonesia ini memberi beberapa fitur tambahan, yaitu:
1. Mengatur pH
Pengaturan pH dalam sistem tanam hidroponik sangat penting. Anda perlu mengaturnya secara tepat agar bisa memperoleh hasil tanaman hidroponik yang optimal. Hal yang wajib Anda ketahui, setiap tanaman memiliki kebutuhan pH berbeda-beda. Jadi, Anda tidak bisa menyamaratakan pengaturan pH segala jenis tanaman yang ditempatkan pada sistem hidroponik.
Biasanya, pengaturan pH pada sistem hidroponik dilakukan pada rentang antara 5,5 – 7,5. Petani hidroponik perlu mengatur agar pH tanaman tidak berada di bawah atau di atas rentang nilai tersebut. pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menimbulkan efek berupa defisiensi unsur hara tanaman, ditandai dengan adanya endapan yang terdapat pada larutan nutrisi.
2. Pemberian Nutrisi
Pemakaian teknologi IoT juga membuat proses pemberian nutrisi atau AB Mix berlangsung secar praktis. Nutrisi untuk hidroponik bisa Anda racik sendiri atau mendapatkannya secara langsung di toko online ataupun offline. Di pasaran, Anda dapat memilih untuk membeli nutrisi yang dijual dalam bentuk cair atau padat.
Nutrisi yang dibeli dipasaran bakal terdiri dari nutrisi jenis A dan B. Oleh karenanya, nutrisi hidroponik disebut sebagai AB Mix. Pencampuran nutrisi A dan B harus Anda lakukan dengan cermat, sesuai dengan takaran yang dibutuhkan. Berkat penggunaan teknologi IoT, pengguna bisa memperoleh perbandingan takaran yang presisi dan akurat.
3. Pengisian Air
Tahapan penting yang perlu Anda perhatikan ketika mempraktikkan teknik hidroponik adalah pengisian air. Penggunaan air yang terlalu banyak membuat proses pertumbuhan tanaman kurang optimal. Demikian pula ketika tanaman mengalami kekurangan air. Jadi, Anda perlu memilih waktu yang tepat untuk mengisi air pada sistem hidroponik.
4. Pengurasan Bak Hidroponik
Fitur selanjutnya dari kreasi hidroponik vertikultur canggih mahasiswa ilmu telekomunikasi Universitas Telkom adalah pengurasan bak hidroponik. Sistem punya kemampuan dalam mengecek kondisi air nutrisi di dalam bak. Kalau airnya sudah terlalu keruh, sistem akan melakukan pengurasan secara otomatis.
5. Sistem Pemantauan Lengkap
Terakhir, ada pula fitur pemantauan yang membuat Anda bisa memantau kondisi sistem hidroponik dengan mudah. Pemantauan cukup Anda lakukan lewat dashboard yang menghadirkan berbagai data secara lengkap. Data-data tersebut meliputi konsentrasi nutrisi, pH air, suhu air, tingkat kekeruhan dan volume air dalam bak hidroponik.
Cara Kerja Inovasi Hidroponik Vertikultur Berteknologi IoT
Sistem kerja yang serba otomatis pada inovasi hidroponik vertikultur oleh mahasiswa Jurusan Teknik Telekomunikasi Telkom University memberi banyak kemudahan. Terlebih lagi, cara penggunaannya juga relatif mudah. Bahkan, Anda tidak perlu menjadi seorang yang ahli untuk bisa mengoperasikan sistem hidroponik canggih ini.
Hal yang perlu Anda perhatikan, penggunaan hidroponik vertikultur bisa Anda lakukan setelah melewati masa penyemaian. Sementara itu, proses penyemaian perlu Anda lakukan di luar sistem hidroponik vertikultur.
Sebagai gantinya, Anda perlu mempersiapkan nutrisi serta larutan pH buffer dan menempatkannya pada wadah yang tersedia. Setelah itu, Anda tinggal menghubungkan alat ke sumber listrik. Praktis, kan?
Untuk saat ini, pemanfaatan sistem hidroponik vertikultur canggih berteknologi IoT dari mahasiswa Teknik Telekomunikasi Telkom University hanya berguna untuk sistem hidroponik skala rumahan. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan kalau teknologi ini berkembang jadi lebih kompleks sehingga dapat dimanfaatkan untuk hidroponik berskala industri.
Kristian mengungkapkan kalau banyak fitur yang bisa ditambahkan pada kreasi inovatif timnya tersebut. Mereka bisa melakukan penambahan fitur pada pemilihan jenis tanaman. Selain itu, ada pula pilihan untuk menambahkan algoritma yang berfungsi untuk menentukan waktu panen yang optimal.
Itulah sedikit informasi mengenai hasil inovasi dari mahasiswa Jurusan Teknik Telekomunikasi Telkom University Bandung. Inovasi ini menjadi bukti kreativitas tinggi para mahasiswa dalam melihat peluang yang ada di sekitar lingkungan. Ditambah lagi, hasil kreasi mereka mampu memberi solusi nyata untuk permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Universitas Telkom sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terbaik Indonesia mendorong keras upaya para mahasiswa dalam melakukan penelitian yang inovatif. Banyak fasilitas penunjang yang bisa dimanfaatkan oleh para mahasiswa dalam mendukung kelancaran aktivitas penelitiannya, termasuk di antaranya adalah kehadiran dosen pembimbing yang siap membantu ketika mereka mengalami kesulitan.
Yuk, segera bergabung dan menjadi bagian dari Telkom University. Dengan dukungan dari fasilitas lengkap salah satu perguruan tinggi terbaik Indonesia, Anda bisa meraih masa depan yang lebih cerah.